Taman
Nasional Kutai merupakan aslah satu objek andalan
Kabupaten Kutai Timur. Taman nasional ini memiliki luas 198.629 ha dan
secara administratif terletak dalam wilayah administrasi Kecamatan
Bontang Utara, Sangatta, Bontang Selatan,
Muara Badak, Muara Kanan, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan
Timur. Sebelum menjadi taman nasional, kawasan ini merupakan Suaka
Margastwa Kutai dengan luas 306.000 ha yang ditetapkan berdasarkan SK
Hindia Belanda dan Pemerintah Kerajaan Kutai tahun 1934. Perubahan
status kawasan terjadi pada tahun 1982 melalui SK Menteri Pertanian,
dengan luas sebesar 200.000 ha. Perkembangan Kotif Bontang pada tahun
1982 antara lain menyebabkan pengurangan luas taman nasional ini.
Untuk sampai ke lokasi Taman Nasional
Kutai (TNK) dapat dilakukan dari Samarinda – Bontang melalui jalur darat
lebih kurang sekitar 125 km dan meneruskan perjalanan dengan
menggunakan perahu motor menuju Teluk Kaba yang memakan waktu lebih
kurang 2 jam.
TNK memiliki potensi kekayaan flora dan
fauna, termasuk diantaranya hewan dan tumbuhan langka yang dilindungi,
seperti orang utan, bekantan, dan berbagai anggrek hutan. Di TNK ini
terdapat berbagai tipe vegetasi utama seperti hutan pantai, hutan
mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, dan hutan campuran. Di
kawasan ini juga terdapat perwakilan hutan ulin terluas di Indonesia.
Dengan potensi kekayaan sumber daya alamnya, TNK menawarkan daya tarik
alam baik untuk kegiatan pariwisata alam maupun penelitian dan
pendidikan.
Pariwisata belum dikembangkan secara
optimal di TNK, seperti wisata ilmiah, dan wisata
berkemah. Sebenarnya di taman nasional ini sudah ada fasilitas
untuk bumi perkemahan, namun sangat disayangkan fasilitas tersebut
tidak terawat dengan baik sehingga segala fasilitas perlengkapan yang
telah disediakan telah dirusak dan dijarah orang.
Goa Ampanas Pangadan dan Goa
Mardua
Goa ini terletak di sekitar jalan raya Sangkulirang-Muara
Wahau, kurang lebih 225 km dari Samarinda. Daya tarik goa ini
adalah terdapatnya ornamen stalagtit dan stalagmit yang terjadi karena
proses alam selama beratus-ratus tahun. Beberapa stalagtit dan stalagmit
tersebut berbentuk sedotan limun (sodastraw stalagtite), mangkuk
(canulite), kristal bercahaya (gaudam), lempengan transparan tipis (cave
craft), dan bentuk taji ayam. Selain itu di lokasi tersebut terdapat
pula sumber mata air panas. Selain daya tarik alamnya, daya tarik
kondisi geologi lokasi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak
wisatawan. Proses pembentukan gua sehingga menghasilkan bentuk yang
sedemikian rupa dapat menjadi nilai tambah lokasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar